Surat untuk mamah....

dari mulai saya tidak ada didunia ini dan hingga sampai saya di lahirkan di dinunia ini semua berkat mamah...
tanpa mamah mungkin saya tidak bisa menghirup udara yang segar yang telah diciptakn oleh sang Tuhan yang maha kiusa....
dari mulai saya di ajarkan berbicara kata "m.a.m.a.h" dan sampai berjalan semua berkat mamah...
dan pada akhirnya ku beranjak dewasa...

mamah...
betapa mulianya kau terhadap anak anaknya...
padahal mamah selalu memberi nasehat yang terbaik untuk saya...
tapi saya tidak pernah mendengarkan apa kata mamah...
malahan saya suka mngacuhkan ucapan-ucapan dari mamah...

apahkah aku pernah nagis dihadapan mamah "TIDAK PERNAH" tidak pernah sama sekali...
tapi asal mamah tau saya suka nangis dibelakang ketika mamah dengan ayah sedang berantem dihadapan kami...
sebenarnya saya sayang sekali sama mamah tapi mamah memperlakukan saya dari kecil suka diacuhkan, dan ditinggal pergi... dan sampai saat ini perilaku itu terbawa hingga saat ini, dan sayangnya tidak bisa dihilangkan...

jadi maafkan saya mamah jika saya selalu mengacuhkan perkataan-perkataan dari mamah...
jika saya masih diberi umur... saya mau meminta maaf kepada mamah atas kesalahan-kesalahan yang pernah saya perbuat sama mamah yang membuata hati mamah mennjadi jengkel...
sekali lagi, mamah maafin saya yah mh...

Hindari 23 Gunung Berapi

PENGUNJUNG menikmati suasana di objek wisata alam gunung Tangkubanparahu yang berada di perbatasan kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, Jumat (23-12). Pengunjung perlu menikmati kondisi kawah dan cuaca di sekitar gunung.*

           BANDUNG, Pikiran Rakyat.- 

Malam penggantian tahun bagi para penyuka alam bebas, identik dengan mendaki gunung dan menunggu terbitnya sang surya. Namun, di pergantian tahun 2011 ke 2012, para pendaki di Indonesia mesti menghindari 23 gunung berapi yang ada.

          Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Kegunungapian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, M Hendrasto menuturkan, ke-23 gunung api itu terbagi dua kategori. “Tujuh belas gunung masuk kategori waspada dan enam gunung masuk kategori siaga,” katanya kepada wartawan, jumat (30/12) siang di ruang kerjanya.

          Tujuh belas gunung api yang ber status waspada antara lain Gunung Sinabung, Merapi, Talang, Kerinci, Dieng, Bromo, Semeru, dan lainya. “Untuk waspada,  masih boleh dinaiki tetapi mesti diwaspadai aktivitasnya. Jangan mendekat ke kawah dalam radius satu hingga dua kilometer,” kata Hendrasto.

          Sementara untuk yang siaga adalah gunung Papandayan, Karakatau, Ijen, Lokon, Karangetang, Gamalama.

          “Untuk gunung-gunung yang berstatus siaga ini, masyarakat diimbau untuk tidak menaikinya. Aktivitasnya masih tinggi. Untuk menghindari hal-hal yang di inginkan, kami menyarankan agar menjauh kawah. Radius dua sampai tiga kilometer dari kawah harus kosong,” katanya.

          Meskipun banyak gunung yang berstatus normal, menurut Hendrasto, masyarakat harus tetap waspada. Ia minta warga yang mendaki untuk mewaspadai kawah dancuaca di sekitar gunung, khususnya gunung-gunung yang kawahnya masih aktif. Untuk di Jabar, beberapa gunung berkawah yang mesti dicermati antara lain Gunung Tangkubanparahu, Ciremai, Gede, Galunggung, dan Salah.

          “Warga diimbau tidak tidur dekat kawah. Apalagi turun ke dasar kawah. Perlu dipahami, dasar kawah. Perlu dipahami, cuaca di gunung cepat sekali  berubah. Terlebih lagi saat ini masih masuk musim hujan. Ini yang mesti menjadi perhatian warga dan para pendaki. Kalaupun ingin mengejah sunrise, sebaiknya tidak menginap di puncak. Pendakian diatur sedemikian rupa agar di puncak. Pendekian diatur sedemikan rupa agar tiba di puncak menjelang matahari terbit. Jangn lupa kenakan master,” katanya.

          Ia menjelaskan, ketika cuaca dingin, gas-gas di gunung termasuk di kawah, tidak langsung terurai. Padahal, gas-gas tersebut termasuk gas-gas beracun yang jika terisap dalam konsentrasi tertentu bisa menyebabkan kematian. “Seperti gas karbon monoksida, karbon dioksida, dan sulfida. Kalau sulfida, mungkin hanya bikin pusing. Tapi yang berbahaya itu adalah karbon monoksida dan karbon dioksida. Itu bisa menyebabkan kematian,” katanya. (A-128)***

Keluarga Qu

Pasti Udah pada tau kan apa sih KELUARGA itu....? He’

Semua manusia pasti sudah mempunyai keluarga-nya masing-masing kan, hemmm... ngomongin tentang keluarga jadi inget kesan-kesan tentang keluarga-keluarga ku nich.... hehe.

Saya disini mau menceritakan sedikit tentang keluargaku yang pastinya Harmonis, damai, saling menyangi donk... hE...

Keluarga itu  juga bisa dikatakan dengan seorang “IBU” tanpa seorang ibu kita juga tida bisa berada di dunia ini.

Buat temen-temen dan rekan-rekan semuanya jangan sekali-kali menyepelekan KELUARGA yah... kita harus bersyukur karena sudah mempunyai keluarga yang BAHAGIA. Coba Lihat seorang yang sudah kehilangan  keluarganya, mereka kasihan sudah kehilanan keluarganya  makan pun sendiri dan seadanya. Jadi yang sudah punya keluarga bersyukurlah.    

         

New buat blogger

pengen mengenal lebih jauh tentang "Apa sih blogger itu?"
hee'

salam kenal aZ' wat kalian-kalian semuanya yach.....